Total Tayangan Halaman

Minggu, 17 Juli 2011

MENGGALI PEMIKIRAN TOKOH ILMU FALAK 2

Bagi sebagaina masyarakat, ilmu falak dikenal sebagai ilmu untuk menentukan waktu sholat dan puasa Ramadlon bagi umat Islam. Namun secara maknawi ilmu falak merupakan Ilmu Astronomi itu sendiri. Pada zamannya (sebelum dipergunakan teleskop), Ilmu Astronomi sebagai sebuah Observational Science hanya bisa mempelajari posisi benda-benda langit semata.

Bahkan dalam dunia Islam ilmu falak bukan lah ilmu baru yang ditemukan waktu belakangan ini. Para ahli falak Islam ketika itu telah menghasilkan karya-karya sains astronomi yang monumental. Beberapa di antaranya adalah Alfarghani (Element of astronomy, 833M ), Nasruddin at-Tusi ( Memoir of Astronomy yang merupakan kajian akan sistem keplanetan ), Ulugh Beg (Zij-i-Sultani yang merupakan katalog 994 bintang yang diamati dari Observatoriumnya, 1437 ), Ibnu Shatir (The Final Quest Concerning the Rectification of Principles).

Demikian pokok-pokok bahasan yang disampaikanoleh Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, Dr. Imam Yahya, M.Ag. pada acara pembukaan Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) mahasiswa baru Konsentrasi Ilmu Falak Fakultas Syariah TA 2011/2012 yang diselengarakan di Penerbad Semarang (18/7). Sejumlah 29 mahasiswa baru digembleng untuk mempersiapkan mental spiritual dan tentunya persiapan fisik untuk menyambut perkuliahan yang akan dilaksanakan awal September nanti.

Para mahasiswa KIF ini merupakan santri terbaik yang telah diseleksi oleh PD Pntren Kementrian Agama RI secara nasional yang diikuti lebih dari 250-an pendaftar program ini. Maka sudah seharusnya mereka bangga karena mendapatkan kesempatan emas yang tidak akan mungkin datang untuk kedua kalinya.

Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang sebagai satu-satunya penyelenggara program Ilmu Falak di S.2, S.3 dan S.3 di Indonesia ini bertekad bahwa lulusan S.1 Ilmu Falak harus mampu menghasilkan ahli-ahli hisab handal yang bisa mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat. Kesempatan mereka di samping sebagai Hakim, Pengacara, dan penegak hukum lainnya, mahasiswa Falak harus mempunyai kelebihan dalam bidang ilmu falak baik teoritis maupun praktis.

Selamat datang, ahlan wasahlan bikhudurikum fi jamiyyatina.

MENGGALI PEMIKIRAN TOKOH ILMU FALAK

Bagi sebagaina masyarakat, ilmu falak dikenal sebagai ilmu untuk menentukan waktu sholat dan puasa Ramadlon bagi umat Islam. Namun secara maknawi ilmu falak merupakan Ilmu Astronomi itu sendiri. Pada zamannya (sebelum dipergunakan teleskop), Ilmu Astronomi sebagai sebuah Observational Science hanya bisa mempelajari posisi benda-benda langit semata.

Bahkan dalam dunia Islam ilmu falak bukan lah ilmu baru yang ditemukan waktu belakangan ini. Para ahli falak Islam ketika itu telah menghasilkan karya-karya sains astronomi yang monumental. Beberapa di antaranya adalah Alfarghani (Element of astronomy, 833M ), Nasruddin at-Tusi ( Memoir of Astronomy yang merupakan kajian akan sistem keplanetan ), Ulugh Beg (Zij-i-Sultani yang merupakan katalog 994 bintang yang diamati dari Observatoriumnya, 1437 ), Ibnu Shatir (The Final Quest Concerning the Rectification of Principles).

Demikian pokok-pokok bahasan yang disampaikanoleh Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, Dr. Imam Yahya, M.Ag. pada acara pembukaan Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) mahasiswa baru Konsentrasi Ilmu Falak Fakultas Syariah TA 2011/2012 yang diselengarakan di Penerbad Semarang (18/7). Sejumlah 29 mahasiswa baru digembleng untuk mempersiapkan mental spiritual dan tentunya persiapan fisik untuk menyambut perkuliahan yang akan dilaksanakan awal September nanti.

Para mahasiswa KIF ini merupakan santri terbaik yang telah diseleksi oleh PD Pntren Kementrian Agama RI secara nasional yang diikuti lebih dari 250-an pendaftar program ini. Maka sudah seharusnya mereka bangga karena mendapatkan kesempatan emas yang tidak akan mungkin datang untuk kedua kalinya.

Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang sebagai satu-satunya penyelenggara program Ilmu Falak di S.2, S.3 dan S.3 di Indonesia ini bertekad bahwa lulusan S.1 Ilmu Falak harus mampu menghasilkan ahli-ahli hisab handal yang bisa mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat. Kesempatan mereka di samping sebagai Hakim, Pengacara, dan penegak hukum lainnya, mahasiswa Falak harus mempunyai kelebihan dalam bidang ilmu falak baik teoritis maupun praktis.

Selamat datang, ahlan wasahlan bikhudurikum fi jamiyyatina.

Jumat, 15 Juli 2011

MENGUJI DISERTASI ILMU FALAK


Pentingnya ilmu falak semakin hari semakin menunjukkan urgensitas ilmu falak dalam perkembangan masyarakat muslim di Indonesia. Lebih-lebih sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadlon, di mana awal dan akhir Ramadlon sering menjadi pemicu perbedaan pendapat di antara tokoh-tokoh organisasi sosial keagamaan di negeri tercinta. Kearifan para pemimpin ini dituntut untuk lebih memahami berbagai persoalan masyarakat.

Begitu juga dengan arah kiblat yang belakangan ini menjadi isu sentral di kalangan umat Islam. Isu arah kiblat yang dilatarbelakangi oleh banyaknya gempa bumi dan tsunami di Indonesia ini memberikan inspirasi bagi seorang mahasiswa Program Doktor di IAIN Walisongo untuk menggarap dissertasi berjudul “Kajian Terhadap Metode-Metode Penentuan Arah Kiblat dan Akurasinya”.

Dissertasi ini diujikan tertutupkan hari ini, Sabtu 16 Juli 2011 di depan Tim Penguji Prof. Dr. Ahmad Gunaryo, Prof. Dr. Sri Suhanjati, Prof. Dr. Thomas Jamaluddin, Ahmad Hakim, Ph.D., dan Dr. Imam Yahya, di bawah bimbingan Prof. Ahmad Rofiq dan Dr. Ing. Hafidz dari Bakorsurtanal Jakarta.

Promovendus, Ahmad Izzuddin merupakan dosen Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Walisongo dan anggota Badan Hisab Rukyah Pusat yang sudah banyak malang melintang dalam disiplin ilmu Falak. Bersama Drs. KH Slamet Hambali, MA. Promovendus mengelola program studi ilmu Falak di Fakultas Syariah.

Beberapa yang menjadi pokok diskusi di antaranya: Sdr pernah menulis Fiqh Hisab Rukyat, sekarang tentang arah kiblat? Apa yang sdr harapkan dari judul besar ini. (2) Arah kiblat dengan arah menghadap kiblat. Pa Slamet “Penentuan Arah Kiblat dengan Menggunakan Segitiga siku-siku darai Bayangan Matahari Setiap Saat”, P Nabhan Masputra “Penentuan Arah Kiblat dengan Sinar Matahari”. (3) Apa yang menjadi tawaran teori besar yang sdr inginkan? (4) Membedakan dari karya ilmiah berbasis Tehnik Geodesi seperti Guna Putri dalam tulisannya “Analisis Penentuan Arah Kiblat secara Geodetis dan Astronomis”. (5) Mengapa para ulama terdahulu tidak melakukan pendefinisian arah kiblat. Mereka lebih banyak melakukan perdebatan tentang kiblat (arah kiblat) arah menghadap kiblat. Antara ainul qiblat dan jihatul qiblat. (6) Bagaimana perkembangan ilmu falak di dunia islam selama masa kemunduran Islam. Sdr menyebutkan ada ilmu al-miiiqaa (ilmu hisab rukyat), tapi tidak ada penjelasan buku hasil tulisan ulama masa itu. (7) Mengapa fiqh pada masa abad pertengahan tidak banyak membahas perhitungan arah menghadap kiblat. Minimnya ilmu pengetahuan atau karena data yang belum didapatkan. Ilmu kan dialektif termasuk ilmu falak (empat pola pergerakan angin, hal. 89)

Materi ke (8) Dalam disertasi sdr menyimpulkan 3 teori penentuan arah kiblat; teori trigonometri, teori geodesi dan teori Navigasi. Dan sdr menyatakan bahwa teori geodesi lebih akurat. Bagaimana sdr bisa mengambil kesimpulan ini sementara sdr melakukan uji akurasi atau presisi dengan menggunakan metode trigonometri bola. Kapan sdr melakukan uji akurasi dan presisi terhadap metode-metode pengukuran arah menghadap kiblat yang berbasis teori geodesi ? hal 91 (rashdul qiblat dan azimut), dan Hal 189. (9) Salah satu yang menarik dari sdr adalah program program Al-Miqat yang menurut pengakuan sdr karya sdr dg Aliq Burhani. Software ini bisa menentuakn arah kiblat, bagaimana tehnis program ini? Dalam klasifikasi sdr, program ini menggunakan teori trigonometri, geodesi atau navigasi. (h. 123)

Catatan lain adalah sumber hadits dari al-kutub al-tis’ah, data dan fakta menggunakan rujukan/in note harus jelas, contoh-contoh metode-metode teori geodesi dalam penentuan arah kiblat perlu lebih banyak.*)

Rabu, 13 Juli 2011

PROF MUHIBBIN DILANTIK MENJADI REKTOR IAIN SEMARANG

Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang resmi dilantik oleh Menteri Agama Suryadharma Ali di Kantor Kementerian Agama, Selasa (12/7), untuk memimpin kampus Islam terbesar di Jawa Tengah tersebut empat tahun mendatang.


Dia dilantik bersama Rektor IAIN Imam Bonjol Padang, Prof Dr Makmur Syarif, dan 14 orang pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Agama tingkat provinsi, dan satu Ketua STAKN Tarutung. Pada pelantikan tersebut, Suryadharma berpesan agar para rektor menjalankan komitmen, meningkatkan mutu, dan profesional mengelola perguruan tinggi yang mereka pimpin.


Seusai pelantikan Prof Muhibbin berkomitmen untuk menruskan upaya merubah IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo. “Kami sudah mempresentasikan perubahan IAIN ke UIN di depan tim penguji di Kementerian Agama minggu kemarin. Para penguji sepakat untuk upaya-upaya yang kami lakukan”.


Upaya menjadi UIN sudah dimulai dengan pembelian lahan kampus dari kampus 3 hingga ke area Taman Lele Semarang. Pembangunan kampus UIN di tahun mendatang berasal bantuan Islamic Development Bank (IDB) bersama dengan IAIN Sunan Ampel Surabaya. Namun bagi kami semua ini adalah amanah yang harus kami emban demi kejayaan IAIN atau UIN di masa yang akan dating.


Dengan bekal mahasiswa kurang lebih Sembilan ribu mahasiswa yang terdiri dari Program D.3, S.1, S.2 dan S.3, kami yakin IAIN bias berperan di tengah masyarakat Indonesia. Empat Fakultas yang ada sekarang adalah fakultas Syariah, Dakwah, Tarbiyah dan Ushuluddin, serta Program Pascasarjana.


Slogan bergandeng tangan bersama, sebagaimana janji Prof Muhibbin pada waktu pemilihan rector bebrapa bulan yang lalu menjadi semangat pada kepemimpinan empat tahun mendatang. Hal ini akan dibuktikan pada penataan oragnisasi ke depan selama masa kepemimpinannya.



Dekan Fakultas Syariah, Dr. Imam Yahya, MA. berharap pada kepemimpinan Prof Muhibbin, IAIN Walisongo bisa mewujudkan cita-citanya sebagai pusat kajian ilmu-ilmu keislaman. Sosok Prof Muhibbin sangat tepat sebagai seorang pribadi yang moderat dan santun dalam mengambil berbagai kebijakan di kampus. Imam juga berharap Prof Muhibbin bisa sukses membawa perubahan dari IAIN ke UIN Walisongo. Pengalamannya di birokrasi sebagai Dekan Fakultas Syariah periode 2002-2006, dan Pembantu Rektor I pada kepemimpian Rektor Prof. Dr. Abdul Djamil menjadi modal yang baik untuk menjadi nahkoda IAIN selama empat tahun mendatang (af.S.1)

MAHASISWA FALAK BERPACU DENGAN BAHASA INGGRIS

(Kampus. Fakultas Syari’ah ac.id ) Sore itu langit cerah disertai dengan pancaran panas terik matahari. Terlihat sekumpulan mahasiswa berkumpul, tepatnya di Mesjid kampus 1 IAIN Walisongo Semarang. Sekumpulan mahasiswa itu terlihat membawa barang-barang berupa tas yang tampaknya cukup berat. Dalam kumpulan itu ada yang sibuk berbincang dengan temannya. Ada juga yang sibuk mengatur apa yang akan mereka persiapkan.

Jas hitam, yang menjadi almamater mereka sudah dikenakan dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi mereka. Seketika, ada bagian dari mereka yang mengenali penulis, kemudian ia pun menyapa. “ Mas Cep ada acara apa dikampus 1? Sehingga penulispun mengenalinya. Ternyata anak yang menyambangi itu, Nufus (22) mahasiswa konsentrasi ilmu falak angkatan paling bungsu, tahun 2010.

Usut demi usut, ternyata mahasiswa Konsentrasi Ilmu Falak (KIF) itu akan mengisi liburan dengan memperbaiki bahasa inggris di Tulung Rejo, Pare, Kediri, Jawa Timur. Mereka berkumpul di mesjid kampus satu sebelum pemberangkatan ke tempat tujuan (5/6/11). Terlihat Dr. M. Arja Imroni selaku ketua jurusan ikut berkumpul bersama anak asuhnya. Dengan gaya yang khas (selalu menggunakan peci dan kebetulan sedang menghisap sebatang rokok) Arja segera menginstruksikan agar anak asuhnya untuk segera briefing sebelum pemberangkatan.

Program ini sebenarnya dilaksankan setiap tahun dalam setiap liburan akhir semester genap. Dengan program ini mereka akan digembleng hingg mahir dalam berbahasa inggris. Pendidikan yang akan didapatkan diantara, speaking. diharapkan dengan belajar speaking mereka bisa dengan mudah untuk bisa berbicara dengan cepat tanpa banyak menghafal rumus-rumus grammar dan diarahkan pada 4 skils yaitu speaking, listening, reading, dan writing.

Selain program speaking mendapatkan juga program english word. Program ini adalah modal dasar untuk berkomunikasi berbahasa inggris. Tak luput, mereka juga mempelajari grammar. Dimana program ini merupakan perbaikan dalam tata bahasa. Yang banyak kita kenal dengan bagaimana cara menulis istilah-istilah dalam bahasa inggris dengan benar. Sehingga dapat memperindah dalam berkomunikasi dengan bahasa inggris.

Pronunciation juga tidak ketinggalan untuk mereka pelajari. Program ini merupakan program yang tajwid dalam mempelajari bahasa arab. Atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan pengucapan. Dengan program ini diarahkan bagaimana agar bisa berbicara bahasa inggris dengan fasih. Program yang terakhir yang mereka tempuah adalah job interview. Program ini merupakan perbaikan bahasa agar mereka dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan merekrut ketika tes untuk masuk sebuah perusahaan.

Program umum yang dipilih oleh mereka adalah full package dengan durasi waktu selama satu bulan. Mereka dalam menempuh pelajaran tepatnya bertempat di Jl. Aster 03 Tulung Rejo, Pare, Kediri, Jawa Timur. “Meskipun dalam waktu yang singkat diharapkan mereka bisa memaksimalkan kesempatan itu untuk memperbaiki bahasa inggris mereka”, ungkap Arja Imroni selaku ketua jurusan mahasiswa KIF yang ditemui dikantornya.

Menururt Imam Yahya, Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo, program Konsentrasi ilmu Falak ini merupakan program bea siswa santri berprestasi yang dimananatkan oleh Direktorat PD Pontren Kemenag Pusat. Untuk itu program ini harus menghasilkan alumni-alumni yang tangguh tidak saja di bidang ilmu Falak tetapi juga skill lain termasuk dalam penguasaan bahasa asing.

Program penguasaan bahasa asing terutama bahasa Inggris ke depan akan diterapkan kepada seluruh mahasiswa Fakultas Syariah. Imam yahya menambahkan bahwa bahasa Arab dan Inggris akan disyaratkan bagi mahasiswa yang akan mengambil ujian munaqosah di Fakultasnya.