Total Tayangan Halaman

Minggu, 28 November 2010

Lika liku Pemilihan Pembantu Dekan di Fakultas Syari’ah.

Nov 06, 2010 |

Hiruk-pikuk gelombang perombakan tatanan birokrasi di Fakultas Syari’ah belum berakhir ddengan dilantikanya Dekan baru, Imam Yahya. Teka-teki tentang siapa sosok yang akan menahkodai Fakultas Syari’ah selama 4 tahun kedepan telah terjawab. Imam Yahya yang dulunya menjabat Kap Prodi D3 PBS akhirnya dipercaya dewan senat untuk memimpin Fakultas Syariah. Setelah Pildek (Pemilihan Dekan) berakhir dengan dilantiknya Imam Yahya pada tanggal 28 Oktober 2010.
Selesai pelantikan dekan bukan berarti perombakan tatanan birokrasi di Fakultas syariah berakhir. Pil PD (Pemilihan Pembantu dekan) pun segera digelar. Menurut surat edaran dari Rektorat menyebutkan bahwa batas waktu bagi dekan baru untuk menyerahkan daftar calon PD selambat-lambatnya 2 bulan pasca Dekan dilantik. “Untuk tepatnya kapan saya masih menunggu surat edaran dari Rektorat lagi” tutur Imam Yahya ketika ditemui kru Justisia disela-sela kesibukannya. “Tapi mungkin sekitaran bulan Desember” tambahnya.
Menurut Statuta IAIN Tahun 2008 Pasal 92 dijelaskan bahwa syarat menjadi PD, baik PD I, PD II, atau PD III adalah, yang pertama calon PD mempunyai jabatan lektor kepala dan berpendidikan minimal S2. Yang kedua calon PD harus mempunyai jabatan lektor dan berpendidikan S3. Untuk proses pemilihanya agak berbeda dengan pemilihan dekan yang langsung dipilih senat melalui proses aklamasi. Untuk pemilihan PD, calon nya diajukan oleh Dekan untuk kemudian di pilih Senat. Tentu saja hak preogratif Dekan hanya sebatas pengajuan nama-nama calon PD.
Ketika dikonfirmasikan kepada Imam Yahya mengenai nama-nama calon PD, ia enggan menjawab dengan jelas.”masih belum ada nama-namanya karena masih dalam pertimbangan”. Tapi laki-laki berkulit putih ini menuturkan bahwa tidak menutup kemungkinan PD sebelumnya akan bisa di ajukan lagi bahkan dipilih lagi oleh Senat. Masih bungkamnya Dekan mengenai nama-nama calon PD membuat penasaran mahasiswa. Pasalnya PD-lah yang nantinya akan menyalurkan aspirasi mereka.
PD diibaratkan sebagai penjembatan mahasiswa serta karyawan di lingkup fakultas dan PD-lah yang nantinya akan mengurusi masalah-masalah teknis sesuai dengan bagian masing-masing, semisal PD3 yang mengurusi tentang kemahasiswaan. Sedangkan Dekan menangani masalah substantif yang diantaranya membuka relasi dan network bagi mahasiswa dan Fakultas Syariah.
Melalui rapat senat Fakultas Jum’at 20 Nopember 2010 Pukul 09.00-10.30 akhirnya terpilih Calon Pembantu Dekan masing-masing: Pembantu Dekan Bidang Akademik H. Abdul Ghofur,M.Ag., Pembantu Dekan Bidang Administrasi Keuangan M Saifullah,M.Ag., dan Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Ahmad Arif Budiman, M.Ag.
Ketika ditanya tentang Ahmad Arif Junaidy, M.Ag., dan Dr. H.Arja Imroni,M.Ag, yang disebut-sebut sebagai tim sukses pada Pildek kemarin, Imam Yahya menyatakan bahwa beliau berdua tidak berkenan untuk duduk di PD karena kesibukan masing-masing, sehingga ketika diminta untuk mengisi formasi PD keduanya tidak punya waktu khusus untuk berkhidmah di Fakultas. Secara diplomatis Imam juga menyatakan bahwa komposisi ini adalah komposisi yang baik dalam menahkodai Fakultas 4 tahun mendatang. Selamat bagi Pimpinan Fakultas Syariah, semoga lebih maju dan sukses selalu.

MOU IAIN WALISONGO DENGAN UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (UTM) JOHOR BAHRU MALAYSIA

Untuk mewujudkan konversi dari IAIN ke UIN (Universitas Islam Negeri), IAIN Walisongo Semarang melakukan berbagai upaya baik bidang akademik maupun administrasi pada umumnya. Salah satu yang dialkukan adalah merintis kerja sama dengan Universitas International yakni Universitas Teknologi Malaysia di Johor Bahru Malaysia.
Rektor IAIN Walisongo Semarang Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag. bersama 6 orang Pimpinan IAIN Walisongo Semarang yang terdiri dari Drs. H. Machasin, M.PSi. (Pembantu Rektor II), DR. Nasihun Amin (Dekan Fak. Ushuluddin), M.Ag., DR. M. Sulthon, M.Ag. (Dekan Fak. Dakwah), DR. Suja'i, M.Ag. (Dekan Fak. Tarbiyah), DR. Imam Yahya, M.Ag. (Dekan Fak. Syari'ah) dan Drs. H. Satriyan A. Rahman (Ka.Biro AUAK), menandatangani MOU dengan UTM Johor-Bahru Malaysia dalam bidang penelitian, joint seminar dan students exchange.



Dalam sambutannya, Timbalan Naib Canselor (TNC) bidang akademik Prof Dr. Mohd. Azrai Kassim,menyatakan bahwa IAIN Walisongo Semarang adalah salah satu PT di Indonesia dari 13 PT yangmelakukan MOU dengan UTM. Beliau berharap agar kerjasama ini bermanfaat di antara IAIN dan UTM. Bagi UTM kerjasama ini sebagai konsekwensi International University yang dikenal di seluruh dunia. Begitu juga bagi IAIN yang akan menjadi Universitas Islam Negeri, UTM akan membantu penyelenggaraan perkuliahan bila memang dibutuhkan. Prinsipnya UTM dan IAIN harus bisa saling melengkapi.
Begitu juga dengan harapan Rektor IAIN Walisongo Prof. DR. H. Muhibbin,M.Ag., agar UTN dan IAIN bisa saling tukar menukar Dosen dan Mahasiswa dalam rangka meningkatkan mutu ilmu pengetahuan. Sebagai PT yang sedang melakukan rintisan ke Universitas, kehadliran UTM bisa memberikan semangat baru dalam penyelenggaraan Pendidikan dan pengajaran di lingkungan IAIN.
Beliau menambahkan bahwa kedatangannya bersama pimpinan baru di lingkungan IAIN yakni Dekan-Dekan baru dari 4 Fakultas merupakan wujud keseriusan para pimpinan dalam menata IAIN ke depan lebih maju dan progresif. Selepas MOU inidiharapkan para Dekan bisa pengalaman positif nya untuk kemajuan IAIN. Dengan tenaga baru dan semangat baru Dekan-Dekan di lingkungan IAIN bisa menjadi pamatuk gagasan UIN Walisongo sebagai gerbang pemikiran Islam moderat di Indonesia. (Iy)